BerandaLifestyleSeputar Wedding Toast & Wedding Cake

Seputar Wedding Toast & Wedding Cake

Wedding Toast & Wedding Cake adalah dua diantara serangkaian prosesi selebrasi pernikahan. Keduanya diadaptasi dari tradisi barat dan memiliki makna tersendiri.

Wedding Toast

Ada banyak alasan dan makna yang terkandung dalam tradisi ini. Secara garis besar, prosesi Wedding Toast menjadi momen bagi para tamu undangan untuk mendoakan kedua mempelai agar mendapat kebahagiaan, kesehatan, rejeki, dan hal-hal yang baik dalam mengarungi bahtera rumah tangga yang baru.

Menurut sejarah, tradisi bersulang di pesta pernikahan berasal dari abad keenam SM.

Saat berkumpul, orang-orang Yunani akan menuangkan wine dari kendi. Tuan rumah (ayah pengantin pria) akan minum dari gelasnya terlebih dahulu untuk membuktikan kepada para tamu bahwa minuman tersebut aman dikonsumsi.

Suara gelas yang beradu menciptakan irama khas dalam prosesi ini. Secara tradisi, suara tersebut memiliki makna untuk mengusir roh jahat yang berada di dekat mempelai sehingga keduanya terhindar dari ‘bad luck’.

Siapa Yang Memimpin Wedding Toast?

Menurut tradisi barat, prosesi Wedding Toast umumnya dipimpin oleh pendamping pengantin pria (Best Man). Setelah diawali dengan sepatah dua patah kata selaku sahabat karib mempelai yang berbahagia, Best Man kemudian mengawali toast dengan mengadukan gelasnya ke gelas milik pasangan pengantin.

Di Indonesia pada umumnya Master of Ceremony (MC) pernikahan menjadi sosok yang memimpin Wedding Toast. Umumnya prosesi ini dilakukan setelah kata sambutan dan doa bersama, sebelum pemotongan kue pengantin.

Salah satu gaya favorit dalam prosesi Toast diawali dengan mempersilahkan mempelai pria membuka botol wine, lalu bersama mempelai wanita menuangkan wine ke gelas yang disusun dalam bentuk piramid hingga isi botol habis.

Kemudian MC akan mempersilahkan keluarga inti dari kedua mempelai naik ke atas pelaminan, sementara gelas-gelas pun dibagikan pihak catering pada seluruh keluarga dan tamu undangan.

Selanjutnya MC akan mengundang salah satu sahabat dekat mempelai, bisa dari pihak keluarga atau teman, untuk menyampaikan harapan dan doa restu. Terakhir, dilakukan toast bersama dengan iringan musik dan letupan confetti.

Wedding Cake

Wedding Cake
Seputar Wedding Toast & Wedding Cake 2

Kue pengantin awalnya dipandang sebagai simbol kesuburan dan kemakmuran, dan telah menjadi bagian dari rangkaian seremoni pernikahan sejak abad pertengahan.

Di masa Romawi, roti yang telah dipanggang akan dimakan sebagian oleh pengantin pria. Sebagian sisa roti dipecahkan di atas kepala pengantin wanita untuk memastikan mendapat pernikahan yang diberkati dan penuh keberuntungan.

Seiring waktu, model Wedding Cake dan prosesi pemotongan kue pengantin pun berkembang. Kue pengantin bertingkat pertama dibuat pada pertengahan abad ke-17, di masa pemerintahan Raja Charles II.

Makna Pemotongan Kue Pengantin

Pemotongan Wedding Cake adalah salah satu ritual yang paling simbolis dari sebuah pernikahan. Ini merupakan tugas pertama yang harus dikerjakan sepasang mempelai sebagai pasangan yang telah menikah.

Setelah kue dipotong, pasangan pengantin akan saling bersuap-suapan sebagai simbol komitmen timbal balik dalam menyediakan kebutuhan satu sama lain.

Biasanya pasangan mempelai pun menyuapi potongan kue kepada pihak orang tua, termasuk orang yang di-tua-kan, sebagai wujud kasih sayang, penghormatan, dan terima kasih.

Baca berita pilihan Resepbyta.com lainnya di: "Google News"
Humaira Lestari
Humaira Lestari
Senang mengikuti dunia mode, kehidupan para artis, dan aktif sebagai content writer di bidang lifestyle dan entertainment
RELATED ARTICLES

Popular