BerandaLifestyleTeknoRentan Pencurian Data, Catat Bahayanya Menggunakan VPN Gratis

Rentan Pencurian Data, Catat Bahayanya Menggunakan VPN Gratis

Jaringan pribadi virtual (VPN) adalah solusi untuk membuka blokir situs web yang diblokir oleh pemerintah Ada dua varian layanan VPN: gratis dan berbayar.

Bagi mereka yang tidak tahu, VPN adalah koneksi pribadi antar jaringan, dibuat melalui jaringan publik dan memungkinkan pertukaran sumber daya pribadi. Ternyata menggunakan VPN tidak seaman yang kita kira.

Bahaya Menggunakan Aplikasi VPN

Penasaran tentang bahaya dari penggunaan aplikasi VPN gratis? Berikutnya adalah bahaya yang harus Anda pertimbangkan saat menggunakan aplikasi VPN gratis.

Data Penjualan

Bahaya pertama menggunakan VPN adalah adanya risiko penjualan data secara ilegal. Tetapi bahasa ini bisa dihindari jika Anda menggunakan versi berbayar. Pasalnya penyedia layanan VPN berbayar menerapkan aturan yang ketat kepada pengguna dibandingkan versi gratis.

Oleh karena itu, jika Anda menggunakan VPN versi gratis, Anda harus mempertimbangkan kembali risiko yang ada. Terutama soal pencurian data yang cukup marak terjadi.

IP Yang digunakan sebagai titik akhir jaringan (Endpoint)

Saat kita menggunakan VPN, biasanya kita merasa koneksi internet sedikit lebih lambat dari biasanya. Ini adalah salah satu bahaya yang harus diwaspadai, karena penyedia layanan membatasi jumlah data yang dapat Anda gunakan.

Selain itu, beberapa batasan bandwidth Internet dianggap menggunakan alamat IP PC atau komputer Anda sebagai titik akhir jaringan. Praktik terminal jaringan tergolong menjual bandwidth.

Dalam hal ini, penyedia layanan akan memindahkan lebih banyak bandwidth kepada pengguna yang dianggap lebih menguntungkan

Risiko Serangan Man-in-the-middle

Ada lagi risiko lain yang mungkin Anda hadapi dengan VPN gratis yakni serangan man-in-the-middle. Metode ini merupakan serangan terhadap sistem komputer yang sedang berkomunikasi satu sama lain

Ini adalah salah satu metode peretasan yang mematikan. Karena model ini menempatkan hacker di tengah jalur komunikasi. Terutama untuk membaca, membajak dan mencuri data, bahkan menyuntikkannya dalam bentuk malware.

Pengungkapan data dan alamat IP

VPN gratis juga rentan mengalami kebocoran data dan alamat IP. Ini menjadi masalah utama saat menggunakan VPN gratis. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh CSIRO, sekitar 84% VPN gratis secara terbuka membuka IPv6 bagi penggunanya.

Selain itu, 60% dari mereka membocorkan permintaan DNS, memperlihatkan riwayat penelusuran dan lokasi browser.

Apakah kini Anda tahu konsekuensinya dari penggunaan VPN gratis? Serangan hacker dan malware menjadi rentan dan mengancam data Anda.

Serangan Adware

Dengan menggunakan VPN gratis, kita bisa membuka semua jenis website yang diblokir pemerintah. Tentu bagi sebagian orang hal ini sangat membantu. Tapi ada harga berupa ancaman serangan adware yang kadang tidak kita ketahui, seperti iklan yang mengganggu.

Jika menggunakan aplikasi VPN gratis, maka Anda harus siap dengan iklan pihak ketiga yang akan selalu tampil. Selain itu, ada resiko dari aplikasi VPN gratis yang bisa membagikan data Anda ke pihak ketiga.

Perlu diperhatikan, Adware yang terkadang muncul dapat memperlambat koneksi internet Anda atau mengarahkan Anda ke situs web berbahaya. Jadi ini bukan hanya tentang iklan yang mengganggu.

Terkontaminasi Malware

Selain adware, masalah keamanan lainnya adalah infeksi malware yang dikhawatirkan oleh banyak pengguna VPN gratis. Menurut penelitian yang sama, sejumlah layanan VPN gratis diduga terinfeksi malware seperti CrossVPN, SuperVPN, dan Betternet.

Biasanya, malware masuk melalui iklan. Iklan disini biasa digunakan oleh penyedia VPN gratis sebagai ladang menghasilkan uang, selain penghasilan dari langganan premium.

Oleh karena itu, penggunaan VPN saat mengakses layanan perbankan menggunakan internet seperti mobile banking sangat tidak dianjurkan.

Melacak aktivitas online

Studi yang dilakukan oleh VPNMentor melaporkan bahwa 72% VPN gratis memiliki alat pelacak untuk melacak aktivitas pengguna dan dapat membagikannya dengan pihak ketiga.

Data ini dikumpulkan dan kemudian diberikan kepada pengiklan untuk mengirimkan iklan yang ditargetkan kepada pengguna VPN gratis. Tentu akan sangat menyebalkan jika data atau kebiasaan kita dibagikan kepada orang lain yang tidak bertanggung-jawab tanpa seijin kita.

Membajak Browser

Terakhir, VPN gratis juga dapat membajak browser Anda untuk menghasilkan uang. Caranya sangat mudah, penyedia layanan VPN hanya perlu mengarahkan browser ke situs web mitra tanpa izin pengguna.

Beberapa layanan VPN pernah melakukannya dengan mengarahkan permintaan HTTP ke situs e-commerce seperti Alibaba dan eBay melalui jaringan mitranya.

Demikianlah info terkait betapa bahayanya menggunakan VPN gratis yang harus Anda ketahui. Memang menggunakan VPN adalah salah satu cara untuk membuka situs yang diblokir, namun Anda harus berhati-hati saat menggunakan VPN terutama yang gratis.

Baca berita pilihan Resepbyta.com lainnya di: "Google News"
Renold
Renold
Saya sangat menyukai teknologi. Perkembangan terbaru tentang teknologi selalu saya ikuti dan menulis tentangnya.
RELATED ARTICLES

Popular