Netflix baru-baru ini merilis serial dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayal yang mengungkap kekejaman empat sekte sesat di Korea Selatan. Kontroversialnya, dokumenter ini bahkan sempat ditunda penayangannya karena pihak yang diceritakan dalam dokumenter tersebut menuntut Netflix.
Dokumenter ini terdiri dari delapan episode yang memaparkan kasus kekerasan, pemerasan, pelecehan seksual, dan pembunuhan yang dilakukan oleh pemimpin dari masing-masing sekte.
Keempat sekte yang dikupas tuntas dalam serial dokumenter ini adalah Jeong Myeong Seok (JMS), Lima Samudera, Taman Bayi (Baby Garden), dan Gereja Pusat Manmin. Dalam masing-masing episode, penonton dapat mengetahui secara detail mengenai keempat pemimpin sekte yang mengaku sebagai juru selamat atau Tuhan. Penonton juga akan mendapatkan kesaksian dari korban dan mantan anggota dari masing-masing sekte.
In The Name of God: A Holy Betrayal menghadirkan kisah nyata dari empat sekte yang dianggap sesat dan menyuguhkan berbagai kasus kekerasan yang dilakukan oleh pemimpin mereka. Episode pertama hingga ketiga akan membahas kisah sekte JMS, sementara episode keempat mengisahkan pembunuhan sadis 32 orang dalam sekte Lima Samudra.
Kisah sekte selanjutnya, yakni Baby Garden atau Taman Bayi, akan diungkap dalam episode kelima hingga keenam. Dua episode terakhir akan mengisahkan sekte terakhir, yakni Gereja Pusat Manmin.
Dokumenter ini mendapatkan perhatian luas karena menghadirkan kisah nyata dan fakta yang sebenarnya, tanpa rekayasa. In The Name of God: A Holy Betrayal memberikan kesempatan pada penonton untuk melihat secara langsung bagaimana sekte-sekte tersebut menjalankan praktik mereka. Bahkan, serial dokumenter K-Drama ini menghadirkan kesaksian dari korban dan mantan anggota masing-masing sekte.
Namun, dokumenter ini juga mendapatkan kritikan karena dianggap menggiring opini buruk pada pemimpin sekte. Pihak Providence, sekte yang dipimpin oleh Jung Myuseok, sempat melayangkan gugatan kepada Netflix karena merasa dokumenter ini memojokkan pemimpin mereka. Namun, gugatan tersebut ditolak karena riset yang dilakukan oleh MBC, produsen acara ini, sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.
In The Name of God: A Holy Betrayal resmi dirilis pada tanggal 3 Maret 2023. Kabar baiknya, delapan episode tersebut sudah dirilis secara bersamaan baik di Netflix maupun di MBC. Oleh karena itu, bagi yang tertarik dapat segera menontonnya di layanan streaming tersebut.